Sprinkles of words

Tuesday, September 27, 2005

Belajar Terisolir =D

Luar biasa lho pengaruh satu alat komunikasi itu. Sampai malas keluar karena merasa gak aman tanpa alat itu sehari setelahnya =P.
Tapi luar biasa memang pengaruh yang ditimbulkannya, bahwa meski dunia terasa sunyi...dalam keheningan itu ada keindahan terungkap. Keindahan privasi! Hahaha =D. Pengalaman jadi 'selebriti' selama ini memang agak membuat 'lupa' kalau ada kedamaian luar biasa dalam keheningan ('selebriti'???hahaha=D). Kupikir merana sekali karena kesepian, tapi enggak juga. Justru dalam kesendirian itu-lah, ada banyak hal menjadi bisa dijelajahi, diri sendiri terutama.
Betapa banyak dari kita yang ternyata selama ini sangat mengandalkan orang lain, bahkan dalam hal sesepele apa pun. Kita memang mahluk sosial, wajar butuh orang lain. Tapi bukan berarti trus maunya tergantung, gak bisa. Terbayang saat nanti kalau PTT atau studi di luar negeri misalnya. Pandai-pandainya kita mendewasakan diri untuk menciptakan keindahan dunia privasi yang serba mandiri, ya kan? =) Jadi gak tenggelam dalam kesepian dan kebosanan =P.
Dalam sendiri kita menyadari, cuma DIA-lah tempat bergantung di saat seperti itu. Dalam sendiri kita belajar mengendalikan perasaan, emosi dan keinginan. Karena itulah yang bisa dilakukan, supaya tetap bertahan ketika akhirnya bertemu orang lain yang akan melakukan hal-hal menyebalkan terhadap kita, menyakiti, mencoba mengintimidasi, menghina, dan sebagainya sampai juga memuja-muja diri kita. Dalam sendiri ada banyak hal bisa diperbaiki, mulai dari diri sendiri. Dari sendiri kita mulai menyadari cacat dan kesalahan serta dosa kita sendiri. Jadi gak penting lagi mikir kesalahan orang lain, diri sendiri dulu-lah kita sucikan.
Mudah-mudahan, kesendirian tak hanya membuat kita sedih, tapi selalu bisa belajar darinya. Ada banyak nikmat Alloh buat mereka yang beriman...jadi, yuk sama-sama bersyukur dan sabar...aammmiiin.

Friday, September 23, 2005

Palsu

Jangan cinta kau jadikan alasan
Karena lubuk hatiku terlalu dalam untuk ditembus segenap perhatianmu

Jangan angkuh seolah kau korbankan segalanya
Karena yang kau korbankan tiada makna,
ketika kau ingkari semua yang kau janjikan untuk diperjuangkan

Kau hanya tubuh yang haus keindahanku
Reguklah darah kekejamanmu
Dari jasadku yang tercabik hujaman kepengecutanmu

Kamis, 22 September 2005, pukul 21.19. Dikirim pada orang yang salah, terinspirasi puisi yang pernah diterimanya (maap kakak...=D)

Wednesday, September 14, 2005

Merindu (Mu)

Bukan judul lagu si runner up Indonesian Idol pastinya. Hanya teringat sesuatu yang sangat indah. Bulan Ramadhan sebentar lagi!!! Betul, subhanalloh betapa waktu cepat sekali ya berlalu...tak terasa sudah lulus, tak terasa mau Ramadhan baru lagi...

Tahun lalu bisa dibilang alhamdulillah termasuk Ramadhan yang terindah juga dalam hidupku ="). Kenapa? Karena waktu itu sedang di tengah bagian yang cukup 'menantang'. Public Health, ingat banget suka duka waktu itu. Salah satu masa yang jadi highlight dan turning point buat seorang 'manusia bodoh' hehehe =D. Tapi alhamdulillah, semua jerih payah itu adalah bekal buat saat ini, terasa banget semua hikmah yang didapat dari satu fase kehidupan tahun lalu tersebut.
Salah satu yang membuat Ramadhan tahun lalu berbeda dari yang lain dan bisa kubilang terindah juga adalah...baru tahun lalu berhasil puasa full satu bulan ditambah 6 hari puasa Syawwal berturut-turut!!! (alhamdulillah "tamu" bulanan-ku males datang tepat waktu hihihi =P) Luar biasa memang dan bersyukur sekali aku berhasil melakukan semua itu.

Selain itu, hari raya Idul Fitri yang kulalui pun lain dari yang lain, bersama orang-orang lain juga (yang lumayan istimewa-hehehe ="D). Iya, kebetulan sedang berada di negeri orang dan bersama teman-teman di sana. Akhir musim gugur, di tengah rintik hujan dan puasa 6 hari Syawwal yang lumayan 'ringan' karena cuaca sejuk (dingin sebenernya bwwwwr..) dan wah, melukis kenangan yang indah banget! Meski tanpa keluarga, hangatnya silaturahim tetap terasa, betapa di negara yang saat kita beribadah jadi minoritas, ikatan dan kehangatan kasih sayang ukhuwah Islamiyah begitu erat, begitu dekat =").

Tak pelak jadi teringat juga sosok di masa lalu. Seseorang yang menjadi bukti kekuasaan Alloh atasnya. Di saat ia begitu hidup dan bersemangat serta begitu berbahagia karena menemukan alasan hidupnya, di saat semua tindak-tanduk dan gerak-geriknya adalah semata-mata 'celupan' dari Alloh Yang Maha Kuasa, semata-mata rekayasa-Nya yang tak bisa diganggu gugat siapa pun juga. Sosok yang jadi pelajaran untuk kita semua, betapa malunya kita yang belum sempurna memahami apa yang kita jalankan selama ini. Begitu indahnya dirinya sehingga tak menyangkal aku pun rindu sekali akan dirinya. Apakah dia cuma sesosok 'bayangan' ataukah ia akan memiliki wujud nyata? Tak ada yang pernah tahu rahasia-Nya. Suatu waktu mungkin, bila saatnya tiba kita akan melihat ujung benang kusut kisahnya ini ; ).

Tapi lucunya mungkin masa lalu yang indah bisa jadi suatu hal yang menyakitkan, ketika di masa sekarang hidupmu merana. Ibaratnya suatu pernikahan yang sempurna di masa lalu yang terpaksa rusak karena kesalahan sepele dari diri sendiri, kini saat hidup dalam duka dan kesendirian, mengingat yang dulu menjadi pahit dan menyakitkan. Ada rasa rindu, tapi juga malu karena tak mampu mempertahankan. Pasti terasa, ketika kita pernah merasakan kebahagiaan tak terperi dan kini meski kau persepsikan dirimu bahagia, tak akan pernah sebanding dengan apa yang pernah dirasakan yang lebih dahsyat tersebut.

Bagaimanapun, masa lalu yang menyenangkan adalah harta karun tak ternilai. Penyemangat untuk selalu maju dan terus berjuang. Pelipur lara dan kejenuhan akan kerasnya kehidupan. Ya, meski masa lalu telah berakhir dan mungkin masa itu tak terulang lagi sekarang, ia akan selalu jadi hikmah. Ia akan selalu mempengaruhi dan mewarnai hidup kita semua. Dan bijaksanalah mengambil hanya yang baik dan indah untuk semakin memperindah dirimu. Jadi mari yuk, menjadi indah di Ramadhan tahun ini!!! Ya Alloh sampaikanlah kami padanya...aammmiiin

Thursday, September 08, 2005

Dulu dan Sekarang

Dulu ya dulu, sekarang ya sekarang. Jadikan yang berlalu sebagai pelajaran dan beranikan diri memulai langkah baru untuk masa depan.

Tidak ada lagi ketakutan akan apa yang akan dihadapi, karena hanya akan membuat langkah tertahan, optimis dan berusaha sebaik mungkin. Alloh menuruti prasangka kita, jika kita berprasangka baik pada-Nya, maka itulah yang terjadi, insya Alloh.

Lapangkan dada dari semua emosi negatif. Bebaskan semua beban. Hidup terlalu singkat untuk membenci dan mendendam. Hentikan terpaku pada hal-hal yang hanya akan membuat sedih dan kecewa. Hiduplah membawa kenangan buruk yang terus akan ditimpa dengan kenangan menyenangkan di masa depan. Seperti layaknya alasan kita berbuat baik: boleh aja karena mengharap pahala, atau karena lebih baik daripada mengerjakan dosa, atau juga karena cinta pada-Nya sehingga kita selalu ingin jadi terbaik untuk-Nya...^^ Dan memang, amal baiklah yang akan menghapus amal buruk, dengan semakin banyak kita melakukan amal baik, insya Alloh bobotnya lebih banyak, dan dengan ikhlas dan hanya semata limpahan kasih sayang-Nya... DIA akan memberikan surga-Nya, aammiiin.

Disakiti? Gak perlu diambil hati... hanya dengan mengingat-Nya bisa menjadikan tenang dan damai....